Selasa, 25 Mei 2010
SANDI TIA SUTEJA “Mendirikan Bengkel Komputer”
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah softskill yaitu kewirausahaan. Penulisan ini juga saya lakukan karena saya sebagai orang teknik harus bisa menciptakan lapangan kerja sendiri nantinya. Setelah membaca kisah sukses yang sudah dialami oleh banyak orang, saya berniat ingin mendirikan bengkel komputer setelah saya lulus kuliah nanti.
Melihat begitu sedikit peluang pekerjaan di Jakarta sekarang, membuat angka pengangguran di indonesia bertambah tiap tahunnya. Setelah lulus dari SMK di bidang Otomotif tahun 2007. Saya mulai berfikir, bagaimana agar saya tidak menjadi pengangguran. Dengan modal yang terbilang tidak terlalu besar saya mulai membuka sebuah bengkel pengecatan motor kecil-kecilan. Dibantu dengan 2 teman saya yang sudah berpenganlaman di bidang sprayer painting, kami mulai merintis usaha ini dengan sungguh-sungguh. Awalnya jalannya usaha ini sangat bagus, dengan mempromosikan pada satu motor milik pelanggan. Lama-kelamaan berkat berita dari mulut ke mulut bengkel kami mendapatkan order hingga 3 motor perminggu yang kami kerjakan.
Namun jalannya usaha ini juga tidak terbilang lancar terkadang sering tetangga dekat rumah merasa terganggu karena bunyi kompresor yang tak berhenti. Setelah berjalan 5 bulan, kedua teman saya mendapat panggilan untuk test masuk menjadi karyawan di sebuah pabrik di bidang Manufaktur terbesar di indonesia yang berbeda. Dengan kemampuannya kini kedua teman saya bekerja menjadi sprayer dan perakitan mobil hingga sekarang. Selang beberapa waktu saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma, Depok. Saya yakin dengan mengambil jurusan Ilmu Komputer dan Teknologi dapat menjadi modal awal untuk kemampuan saya. Pemilihan jurusan ini saya ambil karena di zaman yang sudah modern sekarang ini, semua sangat membutuhkan pengoprasian komputer. Bahkan sekarang dengan pengetahuan saya yang masih terbilang dasar dalam ilmu komputer, saya sudah bisa membantu tetangga saya untuk merakit, menginstal, dan memperbaiki bila ada kerusakan.
Biarpun bengkel pengecatan kami di tutup sementara, kami terus menekuni dengan menjalani di bidang masing-masing. Suatu hari saat kami kembali berkumpul dan sepakat ingin membuka kembali bengkel yang telah di tutup. Bersama kedua teman saya yang sudah mendapatkan banyak pengetahuan tentang mobil selama bekerja di pabrik. Kami terfikir suatu impian dan tujuan yaitu nantinya akan membuka kembali bengkel pengecetan ini, tapi akan diadakan tambahan dan perubahan yaitu motor dan mobil dengan mengganti namanya menjadi Bengkel Komputer. Dan yang membuat saya mengganti nama tersebut adalah karena kami bukan hanya menerima repair body kendaraan saja, melaikan juga modifikasi dengan menggunaka teknologi komputer saat ini. Biarpun namanya bengkel komputer tapi tetap saja kami berada di bidang Otomatif berdasarkan teknologi, karena menurut kami nama ini sangat unik dan jarang di gunakan untuk bengkel-bengkel mobil.
JEFRI VAN NOVIS “Pemilik PT.Bonita Anugrah Pratama Tour and Travel”
Bonita dalam bahasa spanyol berarti wanita jelita. Nama inilah yang melekat dalam diri Jefri Van Novis, pria kelahiran Bukittinggi 27 tahun yang lalu. Ia selalu membawa pakaian dalam wanita ke pasar-pasar grosir di Sumatra Barat, karena itulah Jefri identik dengan bonita. Meski begitu jangan salah sangka dan menudingnya sebagai banci, hanya karena ia selalu membawa pakaian dalam wanita. Karena bisnisnya adalah jual beli produk pakaian dalam wanita bermerek bonita, bisnis yang sudah ia tekuni sejak masuk perguruan tinggi.
Setelah lulus dari SMU Negeri 3 Bukitinggi, ia yakin bisa melanjutkannya ke perguruan tinggi namun kedua orang tuanya bukanlah dari kalangan berada. Meski begitu, ia tetap mengikuti SPMB dan mengicar salah satu fakultas terfavorit di perguruan tinggi terfavorit Sumatra Barat. Syukur kepada allah swt, ketika hasil diumumkan namanya tercantum dalam daftar di Fakultas Ekonami Universitas Andalas, Padang. Biarpun senang namun terbesit juga rasa khawatir, bagaimana membayar biaya kuliah dan biaya hidup selama berkuliah di padang. Maka muncullah niatnya untuk berdagang sambil menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa.
Maka jadilah Jefri pedagang produk pakaian dalam dan sejenisnya yang bermerek Bonita. Bermodalkan tekad dan kepercayaan dirinya, Jefri mengambil kredit selama satu minggu untuk membayar uang masuk kuliahnya. Maka demi keinginannya Jefri langsung bergerak memasarkan produknya di kalangan menengah kebawah dan berjualan di pasar, terminal, dan di tempat yang ramai dikunjungi banyak orang. Orang yang ulet dan pantang menyerah itulah tipikal Jefri sebagai orang minang asli. Dengan mengambil peluang ia memasarkan produknya ke semua toko-toko grosir dan pedagang eceran dengan harga yang berbeda sehingga ia dapat margin lebih besar.
Bahkan saat kekampus Jefri tidak ragu untuk membawa barang dagangnnya dan menawarkan kepada rekan kuliahnya. Biarpun ada yang suka dan bahkan tak sedikit juga yang meremehkannya dan ia juga sempat dijuliki tauke bra, hal tersebut tak membuatnya patah semangat. Bahkan hal tersebut malah membuat Jefri dan barang dagangannya makin di kenal dan banyak juga rekan wanita yang memesan kepadanya. Belakangan usahanya makin berkembang dan kolega yang dulu melecehkannya itu malah berbalik salut kepadanya. Meski sangat sibuk berbisnis ia tidak sedikitpun meninggalkan kuliahnya. Bahkan ia sanggup menyelesaikan studinya di Jurusan Menajemen Pemasaran dalam tempo 3,5 tahun dan IPK-nya pun terbilang tinggi yaitu 3,3 dari skala 4.
Tak ada kata santai dan bermalas-malasan dalam kamus Jefri karena ia ingin menyelesaikan kedua kegiatannya dengan baik yaitu berbisnis dan kuliah. Dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin setiap senin sampai jumat pagi ia kuliah dan sore harinya mulai berkeliling Pasaraya Padang untuk manggih pembayaran ke toko yang mengambil produknya. Di sela-sela kepadatan jadwalnya ia masih menyempatkan kursus bahasa Inggris, karena ia merasa ini adalah modal penting dalam menghadapi persaingan Global. Usai berkuliah pada tahun 2004, Jefri masih memasok barang dagangannya dan membantu kakaknya berdagang pakaian dalam di pasar. Dengan berdagang ia belajar seluk-seluk pasar grosir terbesar di Sumatra Barat, akhirnya pada tahun 2006 ia merasa mantap untuk membangun bisnisnya sendiri.
Dengan menyerahkan semua bisnisnya pakaian dalam kepada kakaknya namun ia tidak bisa lepas dari nama Bonita. Perusahaannya yang bergerak di industri perjalanan dan wisata diberinya nama Bonita Tour and Travel, yang terutama untuk melayani pemesanan tiket pesawat udara ke dalam maupun ke luar negri. Setelah setahun menjadi subagen penjualan tiket pesawat, Jefri bisa mewujudkan keinginannya menjadi agen resmi. Karena keterbatasan modal ia hanya bisa mengajukan agen satu demi satu maskapai. Dengan jejaringan luas di kalangan para pedagang besar Jefri bisa meraup peluang itu. Hubungan baiknya juga membuat banyak di antara organisasi tersebut yang memesan tiket kepadanya.
Dengan kerja kerasnya makin hari pelanggannya makin banyak, itu karen ia memberika pelayanan yang terbaik bagi semua pelanggannya. Kini selain menjual tiket penerbangan seluruh maskapai, Bonita juga menjual paket perjalanan wisata, perjalanan ibadah umrah, haji ONH plus, serta rental mobil dan voucer hotel. Dengan kesungguhannya membesarkan Bonita, Jefri tak ragu menyebarkan 2 ribu brosur ke berbagai toko, menempel stiker di angkot-angkot, media cetek, radio lokal, dan membuka stand pada berbagai pameran. Setelah sukses membearkan Bonita di kota asalnya, Jefri mulai merentangkan sayapnya ke Jakarta dengan membuka cabang di Pasar Block A, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dari sekedar berjualan tiket, Jefri juga ingin membesarkan bisnisnya ke bidang terkait. Jefri berani mengembangkan layanan jasa pengiriman, seperti kargo dan titipan kilat. Layanan yang dirintisnya di kantor barunya di Pasar Tanah Abang Block A, responnya juga sangan bagus. Ia juga berniat membuka money charger. Seiringan dengan itu angannya pun melambung dan impian terbesarnya adalah membangun perusahaan penerbangan Bonita Air.
SINTA ”Pemilik Keripik Pisang Ibu Mery”
Asal ada kemauan pasti ada jalan, itulah tekad yang telah tertanam di dalam diri Sinta. Seorang mahasiswi di Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung, Sumatra. Perempuan berusia 22 tahun ini berhasil mengangkat keluarganya keluar dari kemiskinan selama bertahun-tahun. Karena terpikir untuk menambah uang saku, ia mengawalinya dengan berbisnis kecil-kecilan. Dengan berbisnis itulah ia beruntung karena bisa mengejar ilmu hingga ke jenjang universitas, bahkan ia berhasil menjadi pengusaha yang hebat dan membuatnya menjadi jutawan.
• Manfaatkan Produk Lokal
Memahami bahwa ia dilahirkan dalam keluarga yang tidak berkecukupan secara materi, Sinta berfikir untuk bekerja membantu keluarganya sepulang sekolah. Ketika di kelas 2 SMA, Sinta bekerja di sebuah pabrik keripik pisang. Hal seperti itu ia jalani selama enam bulan dan ia mendapatkan upah yang cukup lumayan untuk membantu keluarganya. Selama bekerja ia banyak mendapatkan ilmu tentang teknik pengolahan keripik pisang. Dalam benaknya ia mulai menghitung omzet yang mungkin saja ia hasilkan jika ia memiliki usaha di bidang itu.
Dengan membulatkan tekadnya ia mulai mengumpulkan uang hingga 3 juta rupiah. Namun membuat keripik teryata tidak terlalu mudah, ada stadar kualitas yang di tetapkan bagi para pengusaha keripik pisang. Dengan usahanya akhirnya standar keripik yang ditetapkan berhasil tercapai. Awalnya ia tidak tahu bagaimana memasarkan produknya karena di mana-mana sudah ada yang menjual keripik pisang, itulah salah satu yang membuat perjalan Sinta meraih sukses tidak mulus. Pada akhirnya ia mengandalkan bantuan pada saudara dan dua temannya yang sudah berpengalaman, untunglah mereka teman yang baik dan mengerti apa yang harus dikerjakan.
Mereka memasarkan produknya ke sekolah-sekolah, toko cemilan, dan cendra mata yang biasa di kunjungi oleh wisatawan. Karena usaha utamanya adalah membuat keripik, maka Sinta memberikan merek istana keripik untuk produknya. Namun untuk menghormati ibunya ia menambahkan nama ibu Mery di belakangnya. Jadilah merek dagang yang didaftarkan menjadi Istana Kripik Ibu Mery. Dengan menambahkan nama ibunya di belakang ia ingin agar masyarakat tahu, bahwa nasib keluarganya yang dulu sering mendapatkan cemoohan yang dianggap miskin dari orang banyak nasibnya bisa saja berubah.
Makin lama Sinta makin yakin bahwa bisnis adalah pilihan hidupnya. Dengan berbisnis ia percaya bisa mengangkatnya dari lembah kemiskinan dan bisa membuat keluarganya hidup lebih sejahtra. Saat itu Sinta bermimpi, bisa memiliki rumah sendiri dan hidup nyaman. Tampaknya, impian itu pun sudah berhasil terkabul.
• Ulet Dan Tangguh
Rupanya, jiwa bisnis sudah terbetuk dalam diri Sinta sejak ia masih kecil. Ketika duduk di kelas 6 SD, Sinta diam-diam bekerja menjual keripik pisang. Otaknya terus berputar untuk bisa membantu keluarganya. Duduk di bangku SMP, ia sempat membantu ayahnya bekerja di bengkel tralis besi. Sinta beruntung karena rumah orang tuanya berada di tempat yang strategis, lokasinya persis di pinggir jalan. Disanalah ia dapat mengumpulkan rupiah demi rupiah. Akan tetapi, perusahaaan keripik pisang yang terbilang lebih modern bisa dijumpai di setiap sudut kata lampung. Dalam persaingan dengan para pengusaha keripik pisang salah satu caranya ia memberikan pelayanan yang terbaik, yaitu dengan membiarkan para pembeli memcicipinya terlebih dahulu.
Namun denga ide cemerlangnya ia berhasil menghasilkan 9 rasa kripik di luar rasa yang standar. Dengan begitu pembeli bisa memilih rasa yang cocok dengan seleranya. Doa dan usaha selalu ia jalankan setiap hari untuk kesusksesannya, ia juga sadar bahwa kekayaan bukan miliknya seutuhnya. Karena itu ia juga rajin memberikan zakat kepada orang yang membutuhkannya. Setelah 3 tahun usahanya berjalan, ia bisa membuka lapangan pekerjaan bagi 13 karyawan. Sinta ingin mengembangkan kesejahtraan orang-orang di sekitarnya. meski telah tumbuh menjadi seorang jutawan muda ia tetap tidak sombong, ia tetap sebagai wanita rendah hati yang punya segudang mimpi untuk keluarga tercinta.
WAHYU ADITYA “Pemilik HelloMotion”
Sosok seseorang yang muda, pintar, kreatif, memiliki bisnis sendiri dan banyak uang seperti yang diimpikan oleh setiap orang. Karena sering menyaksikan acara favoritnya “Gemar Menggambar” yang ditayangkan di TVRI era 70-an di waktu usianya masih terbilang muda, Wahyu Aditya (29) kini nyaris mendapatkan semuanya. Dengan kemampuannya di bidang desain grafis dan animasi, kini ia berperan besar dalam bisnis desain grafis dan animasi di tanah air. Bahakn tidak sedikit perusahaan yang menginginkan jasanya untuk pesanan iklan, baik iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat.
Keberuntungan yang membuat nama Wahyu Aditya dikenal oleh dunia animasi international adalah ketika saat dewan juri yang terdiri dari ahli film inggris menobatkannya sebagai International Young Screen Enterepreneur Of The Year 2007. pada ivent yang diselenggarakan oleh British Council di Apollo Theatre West End London, dan berhasil mengungguli lawannya dari berbagai negara. Dengan idenya mengawinkan kreativitas, idealisme, dan bisnis Wahyu Aditya berhasil terpilih oleh dewan juri di usinya yang masih muda. Ketika usianya (27) ia berhasil mendirikan sebuah film animasi “HelloMotion” dan memprakarsai festival film animasi HelloFast.
Bahkan saat ditengah keterbatasan industri animasi kreatif di tanah air, Wahyu Aditya mampu menciptakan peluang pasar sendiridan sudah beberapa brand komersial ditanganinya antara lain seperti PLN, Busway, kampaye pemilu, pertamina, dan Jakarta International Film festival (JIFFEST).
• Kisah Gambar Dinding
Kegemaran menggambar Adit, sapaan akrabnya, sudah terlihat sejak ia masih duduk dibangku sekolah dasar. Bahkan saat ia masih duduk dikelas 1 SD Cor Jesu 1 Malang, menjadi juara lomba menggambar. Masuk kelas VI SD Adit juga rajin menyulap buku tulisannya menjadi “majalah” dengan menciptakan ilustrasi sederhana dari berbagai tokoh rekaannya. Ilustrasi di buku-bukunya itupun lantas disebarkan kepada kawan-kawannya. Menginjak SMP, Adit dipercaya mengelola satu rubrik khusus untuk majalah sekolahnya.
Hobi menggambar terus berlanjut sampai SMA. Bahkan Adit adalah murid pertama yang boleh menggambari dinding sekolahnya. Dengan memulai karir animator pertamanya sebagai komunikus amatir saat itu, korban pertamanya adalah buku-buku pelajaran kelas 3 SMA-nya dengan membuat animasi strip komik. Setelah lulus dari sekolahnya Adit pun melanjutkan menuntut ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia-KvB Institute of Tech, Sydney, Australia, dalam masa kuliahnya ia berhasil tiga kali mengikuti lomba yang sekali ia sukses menjadi juara pertama.
Sebagai best student di KvB Institute of Tech, Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative designer dan animator di trans TV pada 2000-2002. Setelah beberapa tahun bekerja di Trans TV, Adit memilih bekerja freelance selama satu tahun. Karena keterampilan dan pengetahuannya ia bisa melakuakan apa pun. Mulai dari animator, sutradara, ataupun produser. Proyek pertamanya yang ditanganinya adalah klip video Padi berjudul Bayangkanlah. Saat itu video klipnya berhasil memenangkan “Best Video Klip of The Month” Video Music Indonesia (2002)” dan “People Choise Award” mulai saat itulah tawaran demi tawaran mengalir padanya.
• Merintis Jalan Sepi
Tawaran bekerja di bawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri pada kemampuannya, bersama tujuh temannya ia membuat perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sayang usaha ini gagal. Adit pun memulai langkah yang terbilang nekad, dengan meminjam kepada bank sebesar Rp400 juta ia membangun lembaga kursus animasi. Hasilnya, banyak orang menyatakan berminat bila ia membuat sebuah lembaga kursus animasi. Tekad yang besar itu ia wujudkan dengan keikutsertaan pada sebuah pameran pendidikan di Semanggi Expo, Jakarta Selatan dan ini menjadi sebuah langkah awal untuk HelloMotion Inc.
Berdiri sejak lima tahun lalu, jalan yang dirintis lembaga pendidikan ini masih sepi. Kini Adit telah mampu meraup keuntungan sebesar 18% per tahun. Padahal, awal berdiri sekolah itu tidak mendapatkan keuntungan malah minus 11%. Selain urusan mencari penghasilan, Adit masih menyempatkan diri merealisasikan idenya untuk memebentuk Kementrian Desain Republik Indonesia (KDRI). Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1.000 pengunjung. Tempat dimana para volunteer bisa mengirimkan desain karya mereka.
• HelloMotion
Arek malang kelahiran 4 maret 1980 ini menilai bahwa industri kreatif dan animasi sebetulnya bisa menjadi lahan subur bila ditekuni dengan baik. Apa lagi dasar pekerjaan ini adalah hobi. Karena memang di indonesia belum ada sekolah animasi, maka inilah yang kemudian di garapnya. Dengan mendirikan sekolah animasi ia yakin konten animasi di dalam negri bisa bertambah dan lebih maju. Kini HelloMotion yang memiliki misi menggalangkan budaya motion picture art, mulai diperhitungkan di industri tanah air.
Kini peraih berbagai penghargaan bergengsi ini telah mengembangkan tim promosi dan pemasaran. Salah satunya dengan membuat situs www.mentridesain-indonesia.blogspot.com dan ternyata cukup efektif, karena daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan di Hello School.
sidang yang ricuh....!!!
Pada tanggal 11 maret DPR mengadakan rapat paripurna yang berakhir ricuh. Kericuhan ini dipicu ketidak puasan anggota DPR atas ketua DPR Marzuki Alie yang dianggap menutup siding secara sepihak. Kericuhan ini bermula dari perbedaan pendapat diantara anggota DPR kapan hasil pansus diputuskan. Sebagian berpendapat keputusn diambil kemarin, sebagian lagi berpendapat memilih hari ini. Karena belainan berpendapat inilah Marzuki Alie langsung menutup siding.
Ketiga wakil ketua DPR yaitu Anis Matta, Priyo Budi Santoso, dan Pramono Anung menyesalkan sikap Marzuki yang langsung menutup siding tanpa meminta pendapat. Mereka langsung melakukan jumpa pers dan mengatakan “Pimpinan tlah otoriter dan seharusnya pimpinan sidang mendengarkan pendapat ari seluruh anggota” ujar Anis.
Pramono mengatakan “ketua tidak boleh memihak salah satu parpol, meskipun dia berasal dari salah satu parpol itu”. Kemudian pimpinan menggelar rapat tertutup, membahas permasalahaan tersebut. Hasilnya : sidang paripurna dengan agenda keputusan DPR atas hasil pansus bakal digelar hari ini.
Marzuki Alie membantah tlah bersikap otoriter saat memimpin sidang. Dan beliau mengatakan hanya mengagendakan pelantikan Taufik Kurniawan sebagai wakil ketua DPR mengagantika Marwoto Mitro Hardjono yang tlah meninggal dunia. Beliau menegaskan “usul perubahan paripurna tidak bisa masuk agenda lagi. Tidak akan ada subsitansi lagi, sehingga sah-sah saja kalau langsung ditutup. Masalahnya ketika saya membuka sidang, tidak ada yang mengajukan perubahan”.
Pada sidang kemarin, ketua pansus Idrus Marham selesai membacakan laporanhail penyelidikan pansus yang memutuskan 2 opsi.
1.Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan Penyertaan Modal Sementara (PMS) atau bailout Bank Century tidak melanggar.
2.Kebijakan itu melanggar hokum
Interupsi pertama diajukan Fraksi Partai Golkar (FPG) Bambang Soesatyo. Dia menilai hasil pansus tlah mengamankan pimpinan agar keputusan dilaksanakan dalam 1 hari. Anggota pansus asala Fraksi partai Demokrat (FPD) Didi Irwadi mengatakan ketidaksetujuaan atas pernyataan bambang “Kita harus menghormati pendapat-pendapat teman-teman, oleh karena itu, kita beri kesempatan kepada teman-temanyang lain”. Namun pendapat Didi, diwarnai banyak Iterupsi. Yang intinya, agar keputusan lansung diputuskan hari ini juga.
Pada tanggal 25 febuari, hasil keputusan Bakmus mengena Bank Century ditetapkan berlngsung 2 hari, yaitu 2-3 Maret. Agenda paripurna pada tanggal 2 adalah mendengarkan laporan kerja panus. Keesokan harinya, sidang paripurna kembali ricuh dimulai dari Fraksi Partain PDI. Yang tiba-tiba mengajukan bukti baru dari skanda bank century. Hal ini langsung dibalas banyak interupsi. ketua pimpinan sidang langsung menenangkanya. Lalu beliau mengatakan menetapkan keputusan pada hari rabu sesuai dengan rapat Bakmus. Dan langsus mengetuk palu tanda sidang ditutup.
referensi : koran kompas
Langganan:
Postingan (Atom)