Selasa, 16 Februari 2010
Kebab Turki
Seorang anak muda dari Surabaya menorehkan prestasi yang sangat besar dia bernama Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negri, tapi juga di mancanegara. Dia di bilang anak muda karena penampilannya tidak seperti seorang bos dari perusahaan yang beromset lebih dari 1 miliar per bulan. Dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun! masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia.
Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Dia banyak menemui kedai kebab yang dijubeli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. “Ternyata, rasanya sangat enak. Saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota.
September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya. Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. “Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah,” ujarnya. Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. “Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial,” katanya lalu tergelak. Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. “Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.
Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia. Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.
Ini adalah salah satu tempat dimana Baba Rafi memperluas usahanya, yaitu di “Jln.Gadang kelurahan Sungai Bambu.” Outlet ini selalu buka setiap hari dari jam 4 sore sampai dengan jam 10 malam di depan tempat les Primagama, setiap harinya outlet ini selalu di banjiri banyak pembeli terutama anak-anak yang setia antri untuk menunggu pesananannya. Outlet ini di jaga oleh 2 karyawan yang bernama Muhamad Ghoni dan Andi Ryanto. Mereka sudah 2 tahun menjalankan bisnis Kebab ini dengan keuntungan perharinya sekitar Rp 300.000,- dan pemilik outlet tersebut adalah Pung Parmadi. Biarpun selalu ramai dan begitu banyak pesanan karyawan kebab ini selalu memberikan pelayanan yang baik, ya… mungkin itu juga salah satu yang membuat bisnis ini dibanjiri pembeli.
sumber : www.google.com dan karyawan kebab turki (M.ghoni dan A.ryanto)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar